Senin, 21 Januari 2013

MERETAS ASA DITENGAH BADAI

MERETAS ASA DITENGAH BADAI

Menikah... suatu misteri yg seorangpun tak pernah tau akhirnya. begitu banyak rahasia dibalik satu kata itu. banyak hal yang harus diperjuangkan demi mencapai kata tersebut. banyak hal juga yang akan dikorbankan atau terkorbankan untuk kata yang satu itu.
 
Sama seperti beberapa bulan lalu ketika ku akan menuju kata tersebut (Red. Menikah). awalnya, berbagai harapan indah menjelma, disaat sang kekasih mengajukan maksud ingin menjalani hidup bersama, menjadikanku wanita satu-satunya yang akan menemaninya hingga maut memisahkan, dan menjadikanku satu-satunya permaisuri hatinya. namun harapan itu kandas seketika ditangan ibunda sang kekasih hanya karena diriku bukan berasal dari keluarga kaya dan bukan PNS. rasa tak berharga, terhina dan tak berarti apa-apa datang menjelma memenuhi hati dan pikiranku saat itu. rasa muak dan bosan pun timbul dalam menjalani hidup, terbersit niat ingin mengakhiri segalanya, karena menganggap diriku hanyalah seorang yang tak diingini. hingga aku terperangkap dalam jerat fikiran syathani yang mengacau iman yg telah terpupuk karena menganggap takdir yang tak berpihak kepadaku.

Namun seketika aku tersadar dengan contoh yang Allah berikan atas kejadian seseorang yang juga mengalami kegagalan menikah yang terpisahkan oleh maut. apakah ini jawaban dari-Nya, bahwa ternyata selama ini, imanku belum seberapa dibanding dengan orang lain yang ternyata diberi ujian lebih hebat dariku. seketika insyafi kedhaifan dri, astaghfirullah... ternyata begitu kerdilnya aku. baru diberi ujian segitu saja, sudah merasa menjadi orang yang paling malang sedunia. padahal, banyak orang-orang yang diberi ujian lebih tinggi dan lebih berat dariku.

ku coba bangkit dari keterpurukan ini, meski berat dan terjatuh lagi, namun ku yakin, aku pasti bisa bangkit seperti sediakala. serta merta, keluarga dan sahabat serta orang-orang terkasih memberi semangat kepadaku. Oh Allah... mengapa aku bisa merasa begitu kehilangan hanya karana seorang saja yang belum ada ikatan apa-apa denganku? padahal di sekelilingku, begitu banyak orang-orang yang menyayangiku... ini kah teguranMU atas kelalaianku dalam mengingatMU selama ini ya Rabb...

bertahan, aku selalu bertahan. mencoba bangkit dari keterpurukan, meski terkadang, tak semudah yang aku bayangkan. namun ku yakin, pasti ada jalan. karena Allah telah berjanji "Dia telah menciptakan hamba-Nya berpasang-pasangan". hanya tinggal menunggu waktu. 

INSYA ALLAH... INDAH ITU, KAN DATANG TEPAT PADA WAKTUNYA. AKAN SELALU ADA ASA, DITENGAH BADAI KEHIDUPAN. 

Teruntuk seseorang... 
tak sedikitpun terbersit dendam, meski telah kau torehkan luka yang teramat dalam.

Sabtu, 24 November 2012

Pengasuh ( Pembimbing asrama) Terfavorit!!

memasuki 4 tahun sudah perjalanan hidup yang ku tempuh disini. dipondok pesantren KH. Ahmad Dahlan Teluk Kuantan-Kuantan Singingi Riau. berarti, sudah selama itu pula ku lewati hidup sebagai seorang pengasuh (Pembimbing Asrama) disini. begitu banyak suka dan duka yg terlewati. begitu banyak tingkah laku anak-anak yg sudah ku hadapi.

pagi ini, sungguh pagi yang membuatky malu dihadapan-Nya. pagi ini, tepatnya sabtu tgl 24 November 2012 sesudah melaksanakan SKJ, Pimpinan pondok mengumumkan kepada para anak-anak (Red. santri dan santriyah) untuk mengambil pena.
" santri dan santriyah yang di ridhai Allah... "
" ini ustadz bagikan potongan kertas, silahkan tulis dikertas ini nanti nama seorang guru terfavorit laki-laki dan seorang guru terfavorit perempuan, sekaligus juga nama pengasuh terfavorit laki-laki (ustadz) dan nama pengasuh terfavorit perempuan (ustadzah)" ucap ustadz suci sembari membagikan kertas tsb.

setelah beberapa waktu berlalu, kertas pun dikumpulkan dan kemudian dilakukan voting.

subhanallah... ternyata, namaku keluar sebagai salah satu pengasuh (ustadzah) terfavorit.
alhamdulillah... senangnya bukan kepalang, karna ternyata di hadapan anak-anak diriku dianggap sebagai teladan.

namun kemudian, tiba-tiba aku merasa malu pada diriku dan juga pada sang maha melihat. astaghfirullah... sudah pantaskah aku menjadi pengasuh (ustadzah) terfavorit itu? ustadzah yang menjadi suri teladan bagi santriyahku dalam segala hal? apalagi akhlak? sementara selama ini, dosa tak jua dapat terhindari. hari demi hari, selalu saja dosa bertambah. mulut yang terkadang suka bercanda, yang tanpa disadari mungkin menyinggung hati orang lain... atau terkadang, memandang hal yang tak pantas untuk di pandang, menggunkana lisan untuk membicarakan hal-hal yang tak berguna. atau yg lebih-lebih lagi, mengeluh akan kehidupan yg sedang dijalani, serta hal-hal maksiat lainnya...

Ya Rabb, wahai zat yang maha melihat, sungguh hanya engkau yang tau betapa hinanya hamba. sungguh hanya engkau yang tahu pantas atau tidaknya hamba menjadi teladan bagi santriyah-santriyah hamba. hamba hanya bisa berharap, semoga pemilihan ini, tidak akan menjadi pemberat timbangan dosa hamba di yaumil mahsyar kelak ya Rabb... dan jadikanlah semua ini jalan bagi hamba untuk mendapatkan pengampunan-Mu ya Rabb..

sungguh hamba malu ya Rabb... namun, terima kasih atas kasih sayang-Mu, puji syukur atas hidayah-Mu. terima kasih atas petunjuk yg kau berikan, agar hamba menjadi pribadi yang merasa selalu ada engkau disetiap hamba berbuat sesuatu.

oh... pantaskan hamba menerima pemilihan ini ya Rabb... 
pantaskan pula hamba untuk menjadi pribadi yg lebih baik, agar mampu menjadi teladan bagi santriyah-santriyah hamba dan orang-orang di sekitar hamba ya Rabb...
Amin ya Rabbal 'alamin...

"catatan kecil namun penuh makna"

Minggu, 18 November 2012

Seberkas perih yang tak kunjung terobati

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Sudah beberapa hari saya tak bisa mengakses internet, dikarenakan masalah jaringan. alhamdulillah pagi ini aku bisa membuka kembali fb. dan langsung melihat beranda. ternyata terdapat kiriman sebuah foto tentang negeri muslim tercinta (Red. Palestina).

perlahan demi perlahan kuamati gambar tersebut. astaghfirullah... betapa mirisnya hati melihat anak-anak kecil palestina dengan umur sekecil itu yang sebenarnya layak menikmati masa kecil dengan bermain bersama teman sebayanya, ternyata kini, mereka sudah harus menghabiskan masa nan indah itu dengan ikut berperang dan melempar batu dengan tangan kecil mereka untuk melawan kekejaman dan penindasan terhadap sesamanya bahkan penyiksaan terhadap orangtua mereka dihadapan mereka secara langsung, bahkan dengan kemungkinan terbesar, mereka pun ikut menjadi korban.

Ya Rabb... sungguh biadabnya setan-setan zionis israel itu memperlakukan saudara seiman kami... apakah yang dapat kami lakukan untuk menghadapi kekejian itu? mampukah kami ikut berperang dan menjadi tameng terhadap saudara-saudara seiman kami? namun, bagaimana mungkin kami dapat melakukan itu semua? sementara selama ini kami tumbuh dengan segala kemanjaan. mampukanh kami sebagai generasi islam yang ada dinegeri ini ikut membantu saudara seiman kami? sementara selama ini kami hanya sibuk dengan musik, tontonan dan berbagai kesenangan lainnya? jangankan untuk mengangkat senjata demi membela saudara seiman dari perang, membela kebenaran untuk kaum yang tertindas karena ketidak adilan saja, yang hanya akan mengorbankan fikiran saja, beberapa diantara kami malah meminta bayaran... padahal itu dinegeri kami sendiri. apalagi ini, yang harus mengorbankan harta banda dan jiwa raga?? dinegeri nun jauh disana pila??? oh... mungkinkah?

Disini... banyak sudah nikmat-Mu yang sudah kami terima, namun... jarang sekali kami mensyukurinya. sementara disana, saudara-saudara seiman kami harus mengangkat senjata dan melawan tank-tank perangnya israel dan harus berlari menghindar dari serangan bom nuklir israel meski hanya dengan makan sekali sehari... namun mereka tetap bersyukur dan tetap pada keimanan terhadap-Mu, meski ujian yang Kau timpakan begitu berat. Astaghfirullah... betapa sombongnya kami ya Rabb...

Andai engkau mau, sungguh tak ada yang sulit bagi-Mu ya Rabb... sungguh tak ada yang kuasa melebihi kemaha kuasaan-Mu ya Rabb... namun, mengapa tak jua engkau turunkan bantuan dan engkau enyahkan saja setan-setan zionis israel itu ya Rabb?? apakah ini caramu mengingatkan dan membangkitkan kembali rasa ukhuwah diantara kami yang sudah mulai memudar seiring dengan zaman yang sudah edan ini, agar kami kembali kepada-Mu?? atau mungkin hanya sekedar memperlihatkan perbandingan orang-orang yang syukur nikmat dengan yang kufur nikmat??? Astaghfirullahhal 'adzim....

Mohon beri kami petunjuk-Mu selalu ya Rabb... bangkitkan jiwa dan raga serta akal sehat kami untuk dapat menjadi generasi hebat yang dapat dibanggakan oleh rasul-Mu tercinta... layaknya generasi terdahulu yang mampu menjadi kebanggaannya... 

mohon turunkan bantuan serta pertolongan-Mu teruntuk saudara-saudara kami tercinta ya Rabb... karena sungguh tak kan ada satupun yang mampu menandingi kemaha kuasaan-Mu

Aminn ya Rabb...

Minggu, 10 Juni 2012

Be a Writer: Tips Menulis: Naskah Komplit

Be a Writer: Tips Menulis: Naskah Komplit: Ketika mengirim naskah kepada penerbit, sebaiknya dikirim berupa naskah komplit. Naskah komplit, berisi: 1. Surat Pengantar 2. Biodata Pe...

Selasa, 10 April 2012


“TRAGEDI CALON PENGANTIN”
" Ria, Kasihan banget deh lihat Resti"
"Kenapa Mil?"
"Resti gak jadi nikah lho, padahal besok tanggal 12 April 2012 kan akad  nikahnya. trus, Tanggal 14& 15 April 2012 resepsinya..."
"Ah, yang bener lho... kok bisa gak jadi?" balasku dengan penuh tanda tanya
"Yach... ni anak, katanya loe temennya. Masa’ sampai gak tau perkembangan temen loe sendiri sih... ?”
“ih, beneran... gue gak tau. Resti gak ada nelp gue”
“hm... calon suaminya kan meninggal..."
“jangan main-main loe ma umur orang mil... tu nyumpahin namanya” sahut ku dengan penuh kekesalan.
“bener Ria..., calon suaminya kan meninggal...""
Inna lillahi wa Inna ilaihi raji'un... meninggal kenapa?"
"Kecelakaan bu'... jadi, ceritanya hari sabtu itu, calon suaminya berangkat dari dumai naik motornya mau ke Taluk Kuantan. Eh, gak taunya tabrakan... gimana kronologis tabrakannya sih, gue gak tau persis Ria... tapi, kabarnya sih waktu dibawa ke rumah sakit dah dalam keadaan kritis. Malamnya ternyata dah gak ada lagi" ungkap mila mencoba menjelaskan kejadian kecelakaan tersebut.
Seketika badanku bergetar lemas, keringat dinginpun mengalir memenuhi tubuhku saat mendengar kejadian itu. Bayangan kesedihan yang kini sedang dialami Resti bermain dibenakku. Sungguh tak terbayangkan olehku, bagaimana Resti harus menghadapi ini semua. Sungguh begitu mudahnya Allah merubah kebahagiaan menjadi sebuah duka nestapa yang tak terperi.
Masih terbayang olehku pancaran kegembiraan dari wajah cantik Resti beberapa minggu yang lalu saat kami berkumpul bersama mencoba merancang Undangan pernikahan yang akan segera ia jelang bersama Roby lelaki Ganteng yang rendah hati, lembut namun tegas yang begitu ia cintai. Meskipun belum sampai setahun mereka bersama untuk mencoba saling memahami keinginan masing-masing. Tetapi roby, tidak pernah main-main dengan niatnya untuk menikah dengan Resti.
Ya, Roby. Sosok lelaki itu, tentu saja mampu meyakinkan Resti yang memiliki type tidak mudah tu’ jatuh cInta. Karna Roby tidak seperti laki-laki lain yang awal ketemu beraninya cuma berkomitmen pacaran. Tidak hanya itu, Roby juga tidak pernah goyah dengan godaan wanita lain yang mencoba masuk kedalam hubungan mereka. Meskipun ia tau, wanita itu jauh lebih baik dari Resti baik dari tingkat pendidikannya dan juga pekerjaannya. Baginya, kepribadian Resti, sudah cukup menjadi modal untuk beribadah dalam menyempurnakan separuh diennya. Roby hanya ingin dari rahim Restilah terlahir keturunannya kelak.
Sungguh, suatu kenyataan pahit yang tak terperi yang kini harus dihadapi Resti. Betapa tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kegembiraan yang sudah sekian lama diimpikan. Kini hanya tinggal kenangan pahit yang entah kapan kan terobati... sungguh, tak ada yang mampu mengobati luka itu selain hanya waktu. Yah, hanya waktu yang dapat membalut luka itu.
Terpekur ku dalam sujud panjang di tengah malam hening, Isakku tumpah memenuhi sajadah yang menjadi saksi, betapa telah banyak airmata yang tertumpah dikala Allah mengujiku dengan semua kisah pahit yang juga baru ku alami... Sebuah Kisah yang tak berujung. Kisah yang sempat membuatku merasa tak berharga dalam hidup. Astaghfirullah hal ‘adzim... ampunilah hamba ya Rabb... sungguh hamba malu kepada-Mu ya Rabb... ternyata, ujian yang engkau berikan, belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan ujian yang kini dihadapi Resti. Sungguh hamba malu kepada-Mu ya Rabb..
“Teruntuk Resti temanku : yang sabar ya sayang... Semoga Allah menaikkan derajatmu dan memberikan ganti yang jauh Lebih baik. Amin ya Rabb..”
Nb. Ini adalah kisah nyata dengan sedikit perubahan disana sini

Minggu, 08 April 2012

Kisah Tak Berujung!!!


KISAH TAK BERUJUNG!!

"Ria, mama mengundang Ria silaturrahim ke rumah"
hanya itu kata indah terakhir yang kau ucapkan untukku, saat kemudian semua keindahan itu perlahan demi perlahan memudar, bertukar rasa sakit dan perih dihati.

Semua bayangan indah pernikahan yang telah kita rencanakan, sirna entah kemana, terbang bersama separuh semangat hidupku yang ikut terbawa bersama rasa terabaikan yang kini kau berikan untukku tanpa sebab yang tak pasti.

"Dingin" hanya itu yang dapat kusimpulkan dari sikap wanita mulia itu. wanita yang telah melahirkan laki-laki yang kucintai. wanita yang pernah kuharap kelak kan menjadi mamaku juga.

Termenung ku disepanjang perjalanan sepulang pertemuan dirumahmu itu.
Terpekur ku dihadapan-Nya yang Maha Kuasa saat selesai melaksanakan shalat maghrib di Mesjid.

"Bang, gimana tanggapan mama terhadap ria kemaren?" tanyaku bersikap seolah-olah tidak memperhatikan sikap mamanya kemaren.
"ria bisa lihat sendirikan?" jawabnya.
"trus, kita gimana?" tanyaku penuh harap
"hah... sepertinya berat" jawabmu seolah melepas beban didada.

Berbagai perasaan hadir memenuhi rongga hatiku saat itu. kecewa, sedih, putus asa, berkecamuk dalam benakku. hah.... ingin rasanya aku teriak sekeras-kerasnya agar beban dihatiku dapat sedikit berkurang. 

Ya Rabb... begitu susahkah melangkah menuju sebuah mahligai pernikahan?
begitu beratkah ujian yang harus dilewati demi sebuah pernikahan?
mengapa? mengapa teman-temanku seolah begitu ringan melangkah menuju sebuah pernikahan bersama orang yang mereka cintai?

hamba datang kepadamu ya Rabb... hamba datang dengan penuh keinsyafan di malam-malammu yang sunyi senyap ini. Hamba datang dengan penuh harap akan Kau bukakan jalan dari semua permasalahan ini.  

Kuisi malam-malam ku dengan penuh Munajat kepada-MU... Rabb semesta Alam..
Rabb yang telah menciptakanku. Rabb yang jiwaku berada ditangan-Nya. Rabb yang maha pembolak balik hati hamba-Nya. Mohon berikanlah kepastian dari kisah yang tak berujung ini. berikanlah yang terbaik ya Rabb...

"hanya engkau yang tau penghujung dari kisah ini"